Facebook adalah sebuah situs atau  website jejaring sosial yang memungkinkan seseorang pengguna situs ini menampilkan dirinya dan melakukan komunikasi dengan orang lain di tempat lain dalam dunia maya. Awalnya fungsi  facebook adalah sebagai sarana komunikasi antar mahasiswa Harvard. Banyak mahasiswa dari universitas ini bergabung dengan situs tersebut. Mereka menilai bahwa situs ini memiliki style yang moderen. Tanggapan yang positif akan situs ini membuat Mark (pencipta facebook) mengembangkan situsnya ke universitas lain  atas permintaan mereka.Beberapa universitas yang meminta situs ini antara lain Boston College, Boston University, MIT, Stanford, dan masih banyak lagi.

Pengembangan facebook tidak lepas dari bantuan kedua temannya, yaitu Dustin Moskovits dan Chris Hughes. Mereka mempunyai peran penting dalam pengembangan facebook dan memenuhi permintaan kampus-kampus lain untuk bergabung dalam jaringannya. Pengembangan mereka membuahkan hasil, yaitu dengan adanya investor yang bersedia bekerja sama mengembangkan  facebook dalam bentuk sokongan dana.

Pada bulan September 2006,  facebook membuka pendaftaran bagi semua orang yang memiliki alamat e-mail. Hal ini memungkinkan facebookdapat diakses oleh semua orang di seluruh penjuru dunia. Hingga saat ini lebih dari 30 negara di belahan penjuru dunia telah mengakses facebook sebagai situs pertemanan. Menurut data yang ada, pada tahun 2007, sekitar dua ratus ribu orang mendaftar di situs ini setiap harinya dan lebih dari dua puluh lima juta pengguna facebook aktif menggunakannya.

Kepopuleran facebook saat ini merupakan suatu fenomena baru kehidupan masyarakat. Facebook telah menjadi teman hidup masyarakat yang bersedia meluangkan waktu kosongnya untuk membuka facebook. Hal ini terjadi terjadi, karena fasilitas dalam situs ini beraneka ragam, antara lain kemudahan mendaftar dan mengakses situs ini lewat telpon celuler dan computer pada umumnya, mudah mencari teman dengan hanya tahu e-mail atau nama seseorang, update profil pribadi yang mudah, berkomunikasi dengan banyak teman di lain tempat, baik di dalam negeri maupun luar negeri, chating satu orang dengan orang lain, dan masih banyak lagi. Kepopuleran facebook kiranya mengikuti kepopuleran friendster, salah satu situs jejaring sosial yang hampir sama dengan facebook, yang juga popular beberapa waktu terakhir ini.

Di tengah kepopuleran facebook saat ini tanpa disadari  facebook telah mengaburkan identitas pribadi sebagai manusia yang nyata. Pengaburan identitas diri terjadi, karena pribadi seseorang yang ada dalam rupa foto dan profil diri tidak hadir secara nyata dan utuh. Gambaran yang ada di facebook adalah sebagian pribadi seseorang. Meski seseorang berusaha memperbaharui profil diri atau fotonya, ia tetap bukan pribadi yang nyata.

Pengaburan identitas diri dalam facebook berkaitan erat dengan komunikasi yang terjadi antar masyarakat. Komunikasi yang terjadi dalam facebook bukan merupakan komunikasi langsung, karena komunikasi ini tidak dilakukan lewat percakapan tatap muka. Seseorang hanya percaya pada tulisan yang muncul pada layer komputer saja. Hal ini bertentang dengan dimensi praktis dan teknis dari pendapat Habermas, seorang filsuf Jerman. Dimensi praktis mengacu pada komunikasi percakapan antar subyek dan dimensi teknis mengacu pada hubungan seseorang dengan obyek kerjanya yang bersifat teknis.

Bahaya yang diakibatkan oleh komunikasi tidak langsung adalah facebook sebagai sarana komunikasi pertemanan melanggar batas dimensi teknis dan merasuki kehidupan praktis seseorang. Seseorang berusaha menjadikan  facebook sebagai sarana utama percakapan sehari-hari mereka dengan mengesampingkan percakapan tatap muka. Seseorang menjadi percaya pada tulisan-tulisan sebagai akibat percakapan tidak langsung tanpa melihat situasi yang dialami lawan bicara saat itu. Sisi lainnya facebookmembuat berkurangnya pengakuan seseorang terhadap pribadi lain.

Sebagai contoh pengandaian, seorang mahasiwa yang terus memakai facebook akan membuatnya malas untuk melakukan percakapan langsung dengan teman-temannya. Ia juga akan merasa lebih diakui oleh teman-temannya, karena fitur profil facebooknya menarik dan enak diajak berkomunikasi. Namun ketika mahasiswa ini tidak memakai facebook, ia menjadi gagap komunikasi secara langsung dan dirinya kurang dikenal sepenuhnya oleh temannya. Pribadi dalam profil facebook berbeda dengan pribadi yang nyata.

Refeksi yang dapat diambil dari esai ini adalah pengaburan identitas diri lewat  facebook merupakan sebuah fenomena nyata dalam kehidupan masyarakat. Banyak orang menggunakan sebagian besar waktunya untuk berkomunikasi lewat facebook, hingga lupa waktu.  Facebook telah menjadi semacam “candu” teknologi yang akan membuat seseorang untuk selalu berusaha membuka  facebook. Mereka lupa bahwa fungsi facebook adalah sarana berkomunikasi, dan bukan sebagai tujuan berkomunikasi.

Bahaya pengaburan identitas diri lewat facebook hendaknya diwaspadai oleh setiap pengguna facebook, sebab bahaya ini terjadi secara tidak langsung dan tidak disadari. Bahaya ini juga menjadi lubang hitam bagi pengguna facebook yang sudah kecanduan facebook. Orang akan cenderung menjadi “autis” dan takut terhadap kehidupan dirinya saat ini. Ia akan takut melakukan komunikasi langsung dengan orang lain, sebab dunia nyata telah menjadi dunia yang aneh bagi kehidupannya.

Salah satu upaya yang dapat membendung bahaya pengaburan identitas diri adalah meminimkan komunikasi antar teman lewat facebook dan memaksimalkan percakapan langsung. Upaya ini memang terasa tradisional namun memiliki kesan dan nilai lebih bila dibandingkan dengan melakukan percakapan lewat facebook. Memaksimalkan percakapan langsung akan membuat pribadi seseorang menjadi pribadi yang utuh dan nyata, karena dengan percakapan langsung pribadi seseorang hadir secara penuh.***